(Kim Mayangsari) Malam tirakatan selain sebagai kegiatan untuk berterimakasih kepada jasa para pahlawan yang gugur untuk membela kemerdekaan, juga ditujukan sebagai salah satu kegiatan yang membuat warga perdusun di desa Pesanggrahan semakin guyub.
Acara yang diperuntukkan untuk seluruh warga Desa Pesanggrahan ini juga dihadiri oleh perangkat desa, RT, RW, LPMD, BPD, BUMDES, KARANG TARUNA, PKK, LINMAS, Panitia HUT RI dan Selamatan Desa, Babinkamtibmas, sesepuh , Tokoh masyarakat, tokoh agama.
Setelah semua warga dusun sudah masuk ke balai desa, lalu bersama sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian disusul dengan sambutan dari Kades, Bapak Imam Wahyudi, S.Pd.
Beliau menyampaikan beberapa hal diantaranya, tentang HUT RI tahun ini yang dirayakan bersamaan dengan Selamatan Desa, yakni Hari Ulang Tahun Desa yang ke 163, menurut kalender Jawa. Pemerintah Desa juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah melaksanakan tirakatan di lingkungan masing-masing, ikut memberi doa bagi para pahlawan, tidak hanya utk mengenang, tapi juga membangun kembali rasa cinta terhadap tanah air. Menurutnya, negara tidak hanya pemimpin tapi juga masyarakat yang ikut berperan serta aktif, yang dimaksud dengan pahlawan di desa itu mulai dari RT RW sampai kepala desa yang dahulu memimpin Desa Pesanggrahan, yang berjuang agar desa ini menjadi lebih baik, tugas kita tinggal mempertahankan dan memperjuangkan agar lebih baik.
Kades juga sangat berharap kepada semuanya bahwa kita harus membuat sejarah, bahwa Pesanggrahan ini adalah desa yg sangat solid karena perjuangan yg paling baik adalah perjuangan yg bersama sama, berkolaborasi membangun desa seperti halnya membangun republik Indonesia, agar kita semua dilindungi tuhan yang maha kuasa, sampai pelaksanaan selamatan desa nanti dan kegiatan yg lain.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh ketua BPD, Drs. Rosihan S.Pd, beliau menyampaikan bahwa tirakatan adalah momentum introspeksi diri. Yaitu bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai pahlawannya. Khusus skala desa, banyak tokoh yg berjuang membangun desa. Pesanggrahan tempat mesanggrah, singgah. Sebagai masyarakat harus mempertahankan asal usul tradisi budaya. Dibuktikan dengan presiden yang menyebut membangun Indonesia itu dari desa. Menurutnya jika warga memperbaiki desa, artinya warga ikut memperbaiki Indonesia. Misalnya dengan gotong royong, yang merupakan salah satu tradisi kedesaan.
Rosihan menuturkan jangan karena ada dana desa, tradisi desa jadi luntur. Ciri khas desa tetap hidupkan. Karena warga desa Pesanggrahan sudah berniat untuk tidak menjadi kelurahan. Sikap sifat perilaku sosial jangan hanya desa sebagai nama saja.
Setelah sambutan tersebut, acara dilanjutkan dengan doa lintas agama yang dipimpin oleh pastur dan Tahlil yang dipimpin oleh Gus Minan.
Setelah selesai berdoa, ruang balai desa ‘diserbu’ oleh warga masyarakat yang juga ada diluar balai desa, dengan antusiasme yang tinggi warga saling mengambil sajian-sajian yang sudah diusung-usung ke dalam ruangan. (Ulf)